Pengertian Bunga Majemuk
Bila bunga tunggal adalah bunga yang selalu tetap nilainya, maka bagaimana dengan bunga majemuk? Bunga majemuk adalah bunga yang akan diberikan berdasarkan modal awal dan akumulasi bunga pada periode-periode sebelumnya. Bunga majemuk memiliki banyak variasi dan selalu berubah (tidak tetap) di setiap periodenya. Jika selalu berubah bagaimana cara kamu menghitungnya?
Rumus Bunga Majemuk
Jika modal awal sebesar M0 mendapat bunga majemuk sebesar b (dalam persentase) per bulan, maka setelah n bulan besar modalnya Mn menjadi:
Mn = M0 (1 + b)n
Untuk mencari besar bunga kumulatif (In), maka
In = Mn – M0
In = M0 (1 + b)n – M0 = M0 ((1 + b)n – 1)
Dan jika modal awal sebesar M0 disimpan di bank mendapatkan bunga sebesar b pertahun dan perhitungan bunga dihitung sebanyak m kali dalam setahun, maka besar modal pada akhir tahun ke-n adalah :
Mn = M0 ( 1 + b/m )mn
Contoh Soal Bunga Majemuk
1. Bila diketahui modal pinjaman yang berjumlah Rp1.000.000 memilki bunga majemuk sebesar 2% per bulan, maka setelah 5 bulan, berapakah modal akhir nya?
Solusi:
Untuk bisa menyelesaikan persoalan ini, kita akan menggunakan rumus yang sudah kita ketahui sebelumnya yaitu:
M0 = Rp1.000.000 , b = 2% = 0,02, n = 5 bulan
Mn = M0 (1 + b)n
Mn = 1.000.000 (1 + 0,02)5
Mn = Rp1.104.080, 80
2. Bila diketahui modal pinjaman yang berjumlah Rp1.000.000 memiliki bunga majemuk sebesar 6% per bulan dan wajib dibayar setiap bulannya, maka dalam waktu 2 tahun berapakah modal pinjaman akhirnya?
Solusi:
Disini kita dapat mengetahui bahwa M0 = Rp1.000.000 , lalu wajib dibayar setiap bulannya sehingga m = 12 kali, dan n = 2 tahun, b = 6% = 0,06
Mari kita selesaikan dengan menggunakan rumus berikut ini:
Mn = Mn ( 1 + b/m )mn
Mn = 1.000.000 ( 1 + 0,0612)12 x 2
Mn = Rp1.127.159, 78
Tidak ada komentar:
Posting Komentar